1. TEMUKAN SEBUAH PERUSAHAAN DENGAN CITRA YANG POSITIF. SEBUTKAN APA SAJA FACTOR-FAKTOR PERUSAHAAN PEMBENTUK CITRA TERSEBUT TERBENTUK DAN RANCANG ALUR PIKIR KRITIS MENGENAI ASAL MUASAL TERCIPTANYA CITRA DAN TERBENTUKNYA REPUTASI PERUSAHAAN TERSEBUT:
Salah
satu perusahaan dengan pengelolaan citra yang positif adalah Edward Forrer
cabang Bandung. Faktor-faktor citra yang terbentuk dalam Edward Forrer yakni
sebagai berikut:
·
Identitas Fisik
a. Visual
Nama : Edward Forrer
By line : Edward Forrer belum memiliki by line
Tag line : Pada awal berdiri Edward
Forrer memakai tagline “Be Innovate” namun seiring berjalannya waktu tagline tersebut dirubah menjadi “Be Innovative”. Perubahan tagline tersebut dikarenakan kalimat Be Innovative lebih mencerminkan visi dan misi
perusahaan.
Logo:
Teks
Logo menggunakan teks Edward Forrer agar publik
mudah mengingat dan langsung merujuk sepatu dan tas begitu melihat atau
mendengar nama Edward Forrer.
Warna
Warna dominan merah logo dipilih
untuk menekankan kesan kokoh.
b. Audio
Edward Forrer belum
memiliki jingle.
c. Media
Komunikasi
Media yang digunakan Edward Forrer Bandung berupa brosur,
pemberitaan media di sejumlah majalah dan kortan. Media partner yang digunakan
mayoritas berasal dari media cetak.
·
Identitas Nonfisik
a. Sejarah
Pendiri
Edward Forrer, yang akrab disapa Edo
ini memulai usahanya berjualan sepatu door-to-door.
Ia menjual dengan sepatunya dengan mendesain yang dapat dikostumisasi. Sepatu
buatannya dikenal degan modelnya yang unik dan kokoh ditangan. Awalnya hanya
lima pesanan dalam seminggu bertambah menjadi lima pesanan dalam sehari. Pada
tahun 1990, bermodalkan uang Rp.200.000 Edward membeli sebuah mesin jahit dan
merekrut dua orang karyawan. Seiring banyaknya pesanan, Edward Forrer mengubah
sistem penjualannya. Ia tidak lagi berkeliling dari pintu ke pintu melainkan
tetapi mengubah ruang tamu rumahnya yang berukuran 2 x 2 meter menjadi sebuah
bengkel kerja dan ruang pamer.
Usahanya
terus berkembang hingga ia dapat menyewa sebuah toko di Jalan Saad, Bandung,
dan empat tahun kemudian membuka toko yang lebih besar di Jalan Veteran No. 44
Bandung yang kini menjadi kantor pusat Edward
Forrer. Edward
Forrer memiliki kantor pusat di Jalan Veteran No. 44 Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini kemudian mengembangkan bisnisnya dengan
menjadikan Australia sebagai head office
untuk go international, dan membuka
gerai di berbagai negara seperti Malaysia, Hawaii, Australia, dan Indonesia
sendiri. Edward Forrer pun
memiliki outlet di negara-negara tersebut.
b.. Kultur : menerapkan luktur budaya yang modern dan sesuai dengan outlet di negara masing-masing
·
Manajemen organisasi
a. Visi
: “The best shoes store in the world”
b. Sistem
Edward Forrer hanya membuka
gerai-gerai atau outlet yang hanya menyediakan produk dari Edward Forer saja di
dalamnya.
c. Teknologi
: Edward Forrer memanfaatkan teknologi seperti blog dan facebook
d. SDM
: merekrut pegawai dengan cara Job Vacancy
dan interview
e.
Strategi Organisasi : Perusahaan Edward Forrer
menetapkan organisasi bersistem organisasi garis dimana wewenang dan tanggung
jawab dimulai dari jenjang organisasi yang tertinggi sampai karyawan yang
terendah dalam organisasi.
k. Sistem
Pelayanan : Sistem pelayanan Edward Forrer Bandung memuaskan para kostumer yang
datang. Para pegawai memberikan pelayanan yang baik, mulai dari salam dan
senyum
l.
Positioning Produk : konsumen
kemampuan finansial menengah keatas (middle-up).
·
Faktor lain pembentuk citra Edward
Forrer adalah image yang yang
dibangun karena promosi. Sejak nama Edward Forrer mulai tak asing terdengar di masyarakat,
promosi kian gencar dilakukan untuk menarik minat konsumen untuk datang ke
outlet Edward Forrer. Tak hanya itu, secara tidak langsung image yang tertanam secara turun-temurun dari awal berdirinya
Edward Forrer adalah produk lokal sepatu dengan model unik dan kokoh adi tangan
(awet). Hingga akhirnya hal tersebutlah yang membuat nama brand Edward Forrer
kian terdengar disamping intensitas pengadaan promo tertentu.
Dengan
demikian, asal mula terciptanya citra dan terbentuknya reputasi Edward Forrer
adalah identitas fisik dan nonfisik yang melekat pada Edward Forrer Bandung
(khususnya) menjadi indikator pada kredibilitas kualitas layanan dan produk
yang diberikan oleh Edward Forrer kepada konsumer. Melalui produk sepatu dengan
desain unik dan stylish serta
kualitas sepatu yang baik pula manjadikan Edward Forrer sebagai salah satu
produsen sepatu dan handmade shoes brand
lokal terbaik di Indonesia
2.
SUSUN
SEBUAH RISET DAN SARAN STRATEGI YANG TEPAT UNTUK PENCAPAIAN CITRA POSITIF BAGI
ORGANISASI DENGAN CITRA NEGATIF PADA PUBLIK EKSTERNALNYA
Riset yang
dilakukan terhadap perusahaan Edward Forrer yang bergerak dalam bidang
pembuatan alas kaki dan tas di Indonesia. Demi melebarkan sayap kesuksesannya,
Edward Forrer saat ini melakukan inovasi produk dengan menambah koleksi tas,
sepatu, sandal yang sesuai dengan tren yang berkembang dimasyarakat. Selain itu
Edward Forrer melakukan bisnis yang memiliki
lebih dari 50 gerai di Indonesia hingga ke mancanegara
dengan membuka gerai di negara tetangga seperti Australia, Malaysia dan Hawai. Segmentasi
produk-produk Edward Forrer pada
umumnya ditujukan untuk kalangan mulai dari mahasiswa, pekerja kantoran
menengah keatas (middle up) dan juga
untuk kalangan pria dan wanita dewasa, karena design produk Edward Forrer lebih mengarah pada kesan casual, formal dan Semi-formal.
Eward
Forrer memiliki citra positif yang cukup dimasyarakat karena kualitas
produk dengan kompetitornya tidak jauh berbeda, namun harga yang ditawarkannya
bisa digolongkan tinggi untuk model produk buatan dalam negeri. Selain itu kunci sukses Edward Forrer adalah selalu berusaha
memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga loyalitas konsumen terus dijaga.
Kuncinya pada produk dan pelayanan, sementara untuk pengontrolan produk dan
lainnya, ia memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Hal tersebut
merupakan salah satu hal yang menjadikan citra positif mengenai produk buatan Edward
Forrer dimata publik ekternal (Stakeholder).
Disalah
satu sisi, produk Edward Forrer juga memiliki kekurangan yang mengakibatkan melekatnya
citra negatif terhadap reputasi serta nama baik perusahaan. Hal tersebut
diperoleh melalui pengaduan salah satu konsumen dari Edward Forrer yang mengakui
mengalami kekecewaan akibat sepatu yang sobek dan tidak bertahan tahan lama
(tidak awet). Masa garansi produk Edward Forrer yang terlalu pendek, hanya 2
minggu setelah pembelian, hal ini sangat kurang efektif dalam menjamin kualitas
produk. Selain itu dari publik internal
perusahaan Edward Forrer, tidak adanya handling
complant dalam rangka menanggapi pengaduan dari konsumen yang mengalami
kekecewaan atas kualitas produk sepatu, sandal maupun tas, serta harga yang
cukup mahal dengan kualitas produk yang kurang sesuai dengan harga yang
ditawarkan.
Strategi
yang efektif dalam rangka mengembalikan citra positif (restoration image) perusahaan Edward Forrer dimata publik eksternal
yaitu :
a.
Handling Complaint
Merupakan
salah satu strategi yang paling efektif dikala sebuah perusahaan/organisasi
mengalami kejadian diluar prediksi oleh organisasi. Handling Complaint adalah kotak suara yang berisikan tentang saran
dan kritik atas produk buatan Edward Forrer oleh konsumen. Handling Complaint dapat berupa layanan suara konsumen atau call center agar lebih mendengarkan
keinginan konsumen dan dapat segera direspon serta dapat mengadukan keluh kesah
apabila mengalami permasalahan yang berhubungan dengan produk tersebut sehingga
konsumen merasa terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan oleh manajemen dari
Edward Forrer.
b.
Event
CSR
Event
dapat dilakukan dengan melakukan program corporate
social responsibility (CSR) oleh Edward Forrer sebagai salah satu tanggung
jawab kepada masyarakat yang dirugikan oleh sisa limbah pembuangan dari produk
yang dihasilkan. CSR dapat dilakukan dengan mengadakan event yang berhubungan
dengan lingkungan, seperti pengembangan dan pelatihan terhadap budidaya hewan
ternak yang diambil kulitnya sebagai bahan baku pembuatan sepatu, sandal maupun
tas. Hal ini efektif dilakukan dalam rangka menarik simpati masyarakat agar
mengubah pandangan negatif terhadap citra Edward Forrer menjadi positif dan
terpercaya.
c.
Website
(Media Sosial)
Media
Sosial sebagai sarana publikasi terhadap produk terbaru dari Edward Forrer dan
sebagai media publikasi terhadap event yang dilakukan oleh perusahaan. Media
sosial dapat menjadi sarana Handling
Complaint yang berbasis online, sehingga konsumen dapat setiap saat
mengadukan ketidakpuasan terhadap pelayanan atau produk yang ditawarkan. Hal
ini dilakukan karena media sosial merupakan sarana yang paling efektif dalam
melakukan promosi dan perjualan atas suatu produk serta media yang paling mudah
diaskes dan dijangkau oleh konsumen.
d.
Katalog/Majalah
Produk Terbaru
Penggunaan
katalog mengenai produk terbaru dapat berupa majalah yang dirilis tiap 1 bulan
sekali sebagai media pengenalan produk kepada konsumen. Dalam penggunaan
majalah, pihak Edward Forrer harus memberikan keterangan secara details
mengenai produk yang ditawarkan agar konsumen tidak merasa tertipu oleh gambar
yang terdapat pada katalog. Hal ini dilakukan agar menarik minat konsumen dan
lebih meningkatkan citra positif terhadap kredibilitas produk keluaran Edward
Forrer.
e.
Advertising
Strategi
terakhir yaitu penggunaan sarana iklan sebagai media visual yang mampu dilihat
dan didengar oleh konsumen sehingga pesan yang disampaikan melalui iklan
tersebut dapat tersampaikan secara efektif. Selain itu media iklan dapat
menampilkan kegiatan CSR melalui dokumentasi yang dapat mengembalikan persepsi
positif terhadap produk Edward Forrer
serta dapat mendorong kemajuan dari produk yang ditawarkan.
Dengan
demikian, melalui strategi yang terdiri dari handling complaint, CSR, website (media sosial), katalog/majalah
dan adverstising diharapakan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat
terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh Edward Forrer. Tujuan dari
strategi tersebut adalah untuk merubah dan mengembalikan citra positif dari
perusahaan Edward Forrer yang mengalami sebuah permasalahan yang mengakibatkan
melekatnya citra negatif yang merugikan nama baik dan reputasi dimata
masyarakat.
3.
RANCANG
MEKANISME MANAJEMEN MENGENAI MENGENAI PENGELOLAHAN PERSEPSI ATAU GAMBARAN YANG
HENDAK DIBANGUN ATAU YANG AKAN DIBERIKAN PUBLIC INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA
ORGANISASI TERSEBUT.
Menurut
kami, berdasarkan persepsi dari masyarakat terhadap perusahaan Edward Forrer
cabang Malang kalau Edward Forrer Malang
citranya kurang berbeda dengan cabang kota lain, kami merancang manajamen
persepsi terhadap public internal dan eksternal yaitu:
Publik
Internal.
·
Meningkatkan kualitas SDM Edward Forrer
Cabang Malang
Pekerja di Edward Forrer melewati proses yang cukup
mudah dalam penyaringan pegawainya yakni dengan cara mengirim CV dan mengikuti
wawancara. Hal ini sangatlah sulit untuk mengetahui bagaimana keloyalitasan
pegawai diketahui apalagi untuk menggait para konsumen. Hal ini dapat mempengaruhi
penjualan serta minat konsumen produk dari perusahaan, seharusnya perusahaan
Edward Forrer mampu menyaring pegawai yang sesuai dengan soft skillnya, tidak
asal menerima pegawai yang hanya mengirimkan CV dan mengikuti wawancara, tetapi
setelah diterima alangkah baiknya para pegawai diberikan training agar
perusahaan mengetahui pegawai mana yang cocok ditempatkan di divisi-divisi
dalam perusahaan tersebut sehingga perusahaan dapat memahami bahwa jika pegawai
yang salah ditempatkan mungkin akan berpengaruh kepada produktivitas kinerjanya.
Selain itu, untuk meningakatkan kualitas SDM disini HRD dari perusahaan mampu memberikan
penyuluhan tentang pelayanan prima, bagaimana cara berkomunikasi dengan
konsumen dengan baik, dll. Hal ini tentang apa yang dilakukan oleh pegawai gerai
maupun pemilik gerai yang meliputi kenyamanan dan keramahan terhadap konsumen
yang berkunjung ke gerai Edward Forrer. Jika hal tersebut terealisasi maka akan
ada feedback dari konsumen tentang bagaimana para pegawai tersebut bekerja
dengan baik dan konsumen pun akan merasa puas dengan apa yang telah menerima
pelayanan tersebut. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap loyalitas pegawai serta
konsumen dari perusahaan, secara tidak langsung citra positif akan terbentuk
secara perlahan-lahan.
Publik
Eksternal
Untuk
Publik eksternal, bagaimana masyarakat atau konsumen memandang perusahaan
Edward Forrer ini perusahaan seperti apa? Apakah perusahaan tersebut mempunyai
citra yang baik atau burukkah di mata konsumen. Hal ini mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan apakah konsumen tersebut mau menggunakan atau tidak
terhadap produk dari Edward Forrer. Menurut kami, ada beberapa rancangan untuk menarik
minat serta bagaimana membangun citra positif terhadap perusahaan Edward
Forrer, diantaranya:
·
Membuat inovasi terhadap produk.
Dapat diketahui, masyarakat sering bosan jika
melihat maupun menggunakan produk yang mempunyai model itu-itu saja. Kesempatan
kami disini, yaitu bagaimana perusahaan akan membuat sebuah inovasi terhadap
produk mulai dari sepatu hingga tas, karena apabila konsumen atau pelanggan
jika memasuki gerai maka yang pertama mereka lihat adalah bagus tidaknya produk
sepatu yang ada disitu dan keanekaragaman atau variasi model sepatu, tas, dan
sandal. Pihak Edward Forrer sendiri pun menyanggupi dan akan mengusahakan
menambah variatif model produknya.
·
Menambah Sarana Publikasi (Iklan)
Iklan merupakan sarana komunikasi yang menawarkan
suatu produk yang ditujukan untuk menarik minat masyarakat melalui suatu media.
Menurut kami, hal ini pihak dari Edward Forrer kurang dalam mempublikasikan
produknya sehingga kebanyakan masyarakat kurang mengetahui produk yang
dipasarkan.
4. Diskusikan dalam kelompok anda
bagaimana manajemen citra yang dilakukan oleh suatu organisasi. Dan buatlah
konsep re-branding manajemen citra baru untuk organisasi tersebut dengan memasukkan
beberapa unsur pembentuk citra
Manajemen citra yang dilakukan oleh edward forrer malang terdiri dari :
- Memiliki konsep pada produk yang casual tapi formal, berkelas manun tidak terlalu mahal
- Membuat website resmi perusahaan yang menggambarkan dan menginformasikan semua produk perusahaan kepada masyarakat
- Mengusung tagline “Be Innovative”, dengan demikian maka konsumen diharapkan memiliki persepsi bahwa produk Edward Forrer merupakan produk yang terbaik dan innovative
Manajemen citra yang dilakukan oleh edward forrer malang terdiri dari :
- Memiliki konsep pada produk yang casual tapi formal, berkelas manun tidak terlalu mahal
- Membuat website resmi perusahaan yang menggambarkan dan menginformasikan semua produk perusahaan kepada masyarakat
- Mengusung tagline “Be Innovative”, dengan demikian maka konsumen diharapkan memiliki persepsi bahwa produk Edward Forrer merupakan produk yang terbaik dan innovative
Konsep re-branding untuk membentuk kembali
citra atau membenahi citra Edward Forrer Malang :-
Menambah keanekaragaman
produk Edward Forrer yang ada di Malang
dengan produk yang uptode sesuai dengan segmentasi Edward Forrer sendiri dan
memberikan kualitas produk yang lebih baik.
- Menambah publikasi dari semua media yang ada seperti iklan/teaser EF sendiri
- Memilih tempat untuk store/gerai Edward Forrer yang lebih strategis
- Menambah publikasi dari semua media yang ada seperti iklan/teaser EF sendiri
- Memilih tempat untuk store/gerai Edward Forrer yang lebih strategis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar